SIFAT-SIFAT WAJIB DAN MUSTAHIL BAGI NABI DAN RASUL SERTA PETUNJUK AKAL YANG MENDUKUNGNYA
Sifat-safat wajib dan Mustahil bagi Nabi dan Rasul masing-masing ada empat ,yaitu :
1. الصدق ,Sidiq artinya : Benar,Jujur.
Adalah berita yang dibawa para Nabi dan Rasul pasti benar adanya sesuai dengan fakta dan realita kenyataan .
Lawan dari sifat Sidiq adalah الكذب,artinya Bohong . Berita yang dibawanya tidak sesuai dengan realita.
Adalah berita yang dibawa para Nabi dan Rasul pasti benar adanya sesuai dengan fakta dan realita kenyataan .
Lawan dari sifat Sidiq adalah الكذب,artinya Bohong . Berita yang dibawanya tidak sesuai dengan realita.
Petunjuk akalnya :
Andaikan Para Nabi dan Rasul tidak bersifat Sidiq (jujur),tentu mereka bersifat sebaliknya yaitu Kadzib (bohong).dan jika mereka bohong,maka berita Tuhan tentang pembenaran terhadap para Nabi dan Rasulpun juga bohong. Berita tentang pembenaran Tuhan terhadap mereka adalah diungkapkan lewat pemberian mu’jizat. Tuhan berbohong adalah tidak masuk akal,sebab berita Tuhan pasti sepengetahuanNya atau sesuai dengan IlmuNya. Dan berita yang demikian pastilah benar adanya. Kebenaran berita Allah menunjukakan bahwa para rasul tidak Bohong.
Kesimpulan : Para Nabi dan Rasul wajib bersifat Sidiq dan mustahil bersifat Kadzib.
2. الامانة Amanah artinya dapat dipercaya
Amanah adalah terpeliharanya Nabi dan Rasul dari perbuatan maksiat baik yang lahiriyah misalkan minum khamer ,zina,berdusta ,maupun batiniyah seperti hasud , sombong,riya’.Para Nabi dan Rasul sejak kecil sampai wafatnya tidak pernah melanggar larangan Tuhan baik makruh ataupun yang menyalahi keutamaan ( خلاف الاولى ) apalagi yang haram.Kalaupun ada dalam Al Qur an atau hadis kisah Nabi atau Rasul yang lahiriyahnya menunjukkan penyimpangan,maka hendaklah dikembalikan kepada para Ulama’ ahli Tafsir yang lebih mengetahui tafsir ataupun ta’wil dari kisah tersebut.Semua kegiatan Nabi dan Rasul adalah merupakan tasyri’ atau pembelajaran kepada umatnya,sehingga tak lain perbuatan mereka pasti berkitar antara wajib dan sunnah.
Lawan dari sifat Amanah adalah الخيانة artinya menyalahi perintah Allah dan durhaka kepadaNya.
Amanah adalah terpeliharanya Nabi dan Rasul dari perbuatan maksiat baik yang lahiriyah misalkan minum khamer ,zina,berdusta ,maupun batiniyah seperti hasud , sombong,riya’.Para Nabi dan Rasul sejak kecil sampai wafatnya tidak pernah melanggar larangan Tuhan baik makruh ataupun yang menyalahi keutamaan ( خلاف الاولى ) apalagi yang haram.Kalaupun ada dalam Al Qur an atau hadis kisah Nabi atau Rasul yang lahiriyahnya menunjukkan penyimpangan,maka hendaklah dikembalikan kepada para Ulama’ ahli Tafsir yang lebih mengetahui tafsir ataupun ta’wil dari kisah tersebut.Semua kegiatan Nabi dan Rasul adalah merupakan tasyri’ atau pembelajaran kepada umatnya,sehingga tak lain perbuatan mereka pasti berkitar antara wajib dan sunnah.
Lawan dari sifat Amanah adalah الخيانة artinya menyalahi perintah Allah dan durhaka kepadaNya.
Petunjuk akalnya :
Andaikan Nabi dan Rasul tidak bersifat Amanah tentunya mereka bersifat Khiyanat yaitu meninggalkan perintah Allah dan melanggar laranganNya.Jika Nabi dan Rasul berkhiyanat,maka tentunya kita sebagai umatnya juga disuruh mengikuti mereka dengan berbut dosa dan kemungkaran,
sebab Allah telah berfirman :
قل إن كنتم تحبون الله فاتبعونى
Katakanlah Muhammad; Jika kamu sekalian mencintai Allah,maka ikutilah sunnahku ( QS. Ali Imran : 31 )
Andaikan Nabi dan Rasul tidak bersifat Amanah tentunya mereka bersifat Khiyanat yaitu meninggalkan perintah Allah dan melanggar laranganNya.Jika Nabi dan Rasul berkhiyanat,maka tentunya kita sebagai umatnya juga disuruh mengikuti mereka dengan berbut dosa dan kemungkaran,
sebab Allah telah berfirman :
قل إن كنتم تحبون الله فاتبعونى
Katakanlah Muhammad; Jika kamu sekalian mencintai Allah,maka ikutilah sunnahku ( QS. Ali Imran : 31 )
ž ( إن الله لا يأمر بالفحشاء
Sesungguhnya Allah tidak memerintah kepada hal yang keji ( QS.Al A’raaf : 28 )
Sesungguhnya Allah tidak memerintah kepada hal yang keji ( QS.Al A’raaf : 28 )
Kesimpulan : Nabi dan Rasul wajib bersifat Amanah dan mustahil bersifat Khiyanat.
3. التبليغ , Tabligh artinya : menyampaikan Wahyu
Tabligh adalah : Nabi dan rasul pasti menyampaikan wahyu Tuhan kepada umatnya.Tidak ada satupun yang disembunyikan selama wahyu itu diperintah Allah untuk disampaikan.Adapun hal-hal yang sifatnya khusus dan tidak boleh disampaikan,maka tidak wajib bagi Rasul menyampaikannya sebaliknya harus dirahasiakan.Begitu juga perkara yang diperbolehkan memilih antara disampaikan atau dirahasiakan maka juga tidak wajib disampaikan.
Lawan dari sifat Tabligh adalah الكتمان ,Kitman artinya : Menyembunyikan wahyu yang diperintahkan Allah untuk disampaikan kepada umat.
Tabligh adalah : Nabi dan rasul pasti menyampaikan wahyu Tuhan kepada umatnya.Tidak ada satupun yang disembunyikan selama wahyu itu diperintah Allah untuk disampaikan.Adapun hal-hal yang sifatnya khusus dan tidak boleh disampaikan,maka tidak wajib bagi Rasul menyampaikannya sebaliknya harus dirahasiakan.Begitu juga perkara yang diperbolehkan memilih antara disampaikan atau dirahasiakan maka juga tidak wajib disampaikan.
Lawan dari sifat Tabligh adalah الكتمان ,Kitman artinya : Menyembunyikan wahyu yang diperintahkan Allah untuk disampaikan kepada umat.
Petunjuk akalnya :
Andaikan para Rasul tidak bersifat Tabligh,tentu mereka bersifat sebaliknya yaitu Kitman atau merahasiakan wahyu Tuhan.Jika demikian halnya maka kitapun pasti juga disuruh merahasiakan ilmu,sebab Allah telah menyuruh kita untuk mengikuti para Nabi dan Rasul dalam firmanNya :
واتبعوه لعلكم تهتدون
Dan ikutlah dia ( Muhammad ) supaya kamu dapat pentunjuk ( QS. Al A’raaf : 158 )
Andaikan para Rasul tidak bersifat Tabligh,tentu mereka bersifat sebaliknya yaitu Kitman atau merahasiakan wahyu Tuhan.Jika demikian halnya maka kitapun pasti juga disuruh merahasiakan ilmu,sebab Allah telah menyuruh kita untuk mengikuti para Nabi dan Rasul dalam firmanNya :
واتبعوه لعلكم تهتدون
Dan ikutlah dia ( Muhammad ) supaya kamu dapat pentunjuk ( QS. Al A’raaf : 158 )
Tidak benar jika kita disuruh menyimpan ilmu sebab seseorang yang merehasiakan ilmunya dan tidak mau mengajarkan kepada orang lain adalah dilaknat Tuhan dalam firmanNya :
إن الذين يكتمون ما أنزلنا من الكتب ألئك يلعنهم الله ويلعنهم اللعنون
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk,setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab,mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati. (QS. Al Baqarah : 159 )
إن الذين يكتمون ما أنزلنا من الكتب ألئك يلعنهم الله ويلعنهم اللعنون
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk,setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab,mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati. (QS. Al Baqarah : 159 )
Perbedaan antara Nabi dan Rasul adalah bahwa Rasul disuruh menyampaikan wahyu Tuhan sedangkan Nabi tidak.Sekalipun Nabi tidak disuruh menyampaikan Wahyu ,tetapi para Nabi tetap menyampaikan berita tentang kenabiannya kepada umat dan terkadang Nabi juga berfatwa mengenai syare’at para Rasul sebelumnya.Jadi bukan berarti seorang Nabi tidak berdakwah sama sekali.
Kesimpulan : Para Nabi dan Rasul wajib bersifat Tabligh dan Mustahil bersifat Kitman.
4. الفطانة, Fathonah artinya: Cerdas dan tidak pelupa
Fathonah adalah kecerdasan para Nabi dan Rasul sehingga dalam perdebatan mampu menundukkan hujjah atau argumentasi musuh-musuhnya Nabi Ibrahim as. dengan kecerdasannya mampu mengalahkan Raja Namrud .Nabi Nuh as. dapat menundukkan argumen kaumnya yang sama menentang.Rasulullah SAW. dalam sejarah banyak tercatat telah mengalahkan hujjah-hujjahnya kaum kafir.Bukti-bukti dari peristiwa tersebut telah diabadikan dalam Al Qur an. Sekalipun hanya beberapa Nabi dan rasul yang dikisahkan dalam Kitab suci tetapi cukup sudah untuk menunjukkan bahwa semua Nabi dan Rasulpun juga demikian.
Lawan dari sifat Fathonah adalah البلادة,Baladah artinya : Tidak cerdas dan pelupa.
Petunjuk akalnya :
Andaikan para Nabi dan Rasul tidak bersifat Fathonah,maka tentunya mereka bersifat Baladah.Jika Nabi dan Rasul bersifat Baladah maka mereka pasti tidak akan mampu menjawab dan menundukkan argumentasi musuh-musuhnya dalam perdebatan.Padahal yang demikian ini mustahil sebab kenyataan telah terbukti dalam perdebatan mereka mampu mengalahkan musuhnya .Banyak saksi-saksi yang melihat kemampuan mereka, diantaranya Al Qur an sendiri banyak menceritakan kisahnya. Allah berfirman :
Fathonah adalah kecerdasan para Nabi dan Rasul sehingga dalam perdebatan mampu menundukkan hujjah atau argumentasi musuh-musuhnya Nabi Ibrahim as. dengan kecerdasannya mampu mengalahkan Raja Namrud .Nabi Nuh as. dapat menundukkan argumen kaumnya yang sama menentang.Rasulullah SAW. dalam sejarah banyak tercatat telah mengalahkan hujjah-hujjahnya kaum kafir.Bukti-bukti dari peristiwa tersebut telah diabadikan dalam Al Qur an. Sekalipun hanya beberapa Nabi dan rasul yang dikisahkan dalam Kitab suci tetapi cukup sudah untuk menunjukkan bahwa semua Nabi dan Rasulpun juga demikian.
Lawan dari sifat Fathonah adalah البلادة,Baladah artinya : Tidak cerdas dan pelupa.
Petunjuk akalnya :
Andaikan para Nabi dan Rasul tidak bersifat Fathonah,maka tentunya mereka bersifat Baladah.Jika Nabi dan Rasul bersifat Baladah maka mereka pasti tidak akan mampu menjawab dan menundukkan argumentasi musuh-musuhnya dalam perdebatan.Padahal yang demikian ini mustahil sebab kenyataan telah terbukti dalam perdebatan mereka mampu mengalahkan musuhnya .Banyak saksi-saksi yang melihat kemampuan mereka, diantaranya Al Qur an sendiri banyak menceritakan kisahnya. Allah berfirman :
وتلك حجتنا ءاتينها ابرهيم على قومه
Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya (QS. Al An’am : 83)
( قالوا ينوح قد جدلتنا فاكثرت جدالنا
Mereka berkata : Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami dan kamu telah memperpanjang bantahanmu kepada kami. (QS. Hud : 32)
Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya (QS. Al An’am : 83)
( قالوا ينوح قد جدلتنا فاكثرت جدالنا
Mereka berkata : Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami dan kamu telah memperpanjang bantahanmu kepada kami. (QS. Hud : 32)
وجدلهم بلتى هي أحسن
Dan bantahlah mereka dengan cara yang baik (QS. An Nahl : 125)
Dan bantahlah mereka dengan cara yang baik (QS. An Nahl : 125)
Kesimpulan : Para Nabi dan Rasul wajib bersifat Fathonah (cerdas)dan mustahil bersifat Baladah (bebal).
SIFAT JAIZ BAGI RASUL
Sifat Jaiz bagi para Rasul Alaihim Assalam ada satu yaitu :
1. Memiliki sifat-sifat yang manusiawi (الاعراض البشرية ) selama tidak mengurangi derajat keluhuran Nabi dan Rasul itu sendiri. Contoh : sakit selain gila,epilepsi (ayan),stress,belang,buta,bisu ,kusta,gatal yang menjijikkan dan semisalnya. Haus dan lapar tetapi tidak sampai busung lapar.Makan, minum,tidur,naik kendaraan ,jual beli dan lain sebagainya.
Kisah tentang Nabi Syu’eb yang buta adalah tidak benar.Beliau tidak melihat bukan lantaran buta asal,tetapi akibat penggumpalan air mata yang terus-menerus mengalir sebagai akibat dari kesedihannya ditinggal putera tercinta yaitu nabi Yusuf as. Kisah tentang Nabi Ayyub as. juga demikian.Beliau memang sakit tetapi tidak sampai menjijikkan sehingga dikarantinakan.Sakit yang diderita Nabi Ayyub adalah sakit yang ada di bawah kulit sehingga tidak sampai menjijikkan orang lain.
Petunjuk akalnya :
Banyaknya saksi yang melihat sendiri kegiatan para Nabi dan Rasul melakukan hal-hal yang manusiawi pada zamannya. Banyak sekali kisah tersebut secara mutawatir dan dipastikan tidak bohong telah sampai kepada kita.
Kesimpulan : Para Nabi dan Rasul jaiz (boleh) memiliki sifat-sifat umumnya manusia selama tidak mengurangi derajat kedudukan mereka.
Alhamdulillah telah selesai kita bahas lima puluh akidah .Sifat Wajib Tuhan 20,sifat Mustahil 20 dan sifat Jaiz Tuhan 1. Kemudian sifat Wajib Nabi dan Rasul 4,sifat Mustahil 4 dan sifat Jaiz Nabi Rasul 1.
Wallahu a'lam
No comments:
Post a Comment